
PARADIGMA EVALUASI
ü
“Quick and dirty” evaluation
ü
Usability testing
ü
Field studies
ü
Predictive evaluation
“Quick and Dirty”
Evaluation
ü
Adalah umpan balik berupa keinginan dan yang
disukai dari user atau konsultan yang disampaikan secara informal kepada
desainer tentang produk yang dibuatnya
ü
Evaluasi ini dapat dilakukan pada semua tahapan
pembuatan produk dan penekanannya pada masukan yang cepat/sesingkat mungkin
daripada temuan yang didokumentasikan secara hati-hati
ü
Usability Testing
ü
Evaluasi ini cukup dominan digunakan pada tahun
1980-an
ü
Melibatkan pengukuran kinerja user dalam
mempersiapkan tugasnya secara hati-hati, dari proses inilah maka dibuatkan
desain sistemnya
ü
Kinerja user umumnya diukur dalam jumlah
kesalahan yang dilakukan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
ü
Cara yang umumnya digunakan untuk membuat sistem
ini yaitu dengan cara: Melihat secara langsung, Merekamnya dalam video
ü
Evaluasi ini menggunakan kuesioner dan wawancara
kepada user tentang kepuasannya menggunakan sistem tersebut
ü
Penelitian biasanya dilakukan di dalam sebuah
laboratorium, dimana user diberi suatu treatment tertentu (mis: cahaya, suara,
warna, dll) atau bisa juga tanpa treatment
Field Studies
Berbeda dengan usability testing, evaluasi ini dilakukan di
lingkungan asli dimana user bekerja, hal ini bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang kerja user secara alami dan bagaimana teknologi tersebut
berdampak padanya.
Evaluasi ini dapat digunakan untuk :
· ü
Membantu mengidentifikasi kesempatan sebuah
teknologi baru
ü
Menentukan kebutuhan-kebutuhan untuk melakukan
desain
ü
Memfasilitasi pengenalan sebuah teknologi
ü
Evaluasi teknologi
·
Evaluasi teknologi
Teknik yang dapat digunakan :
·
Interview
·
Observasi (pengamatan yang hanya dilakukan oleh
desainer)
·
Partisipatori (user dilibatkan dalam pembuatan
desain)
·
Ethnography (penilaian berdasarkan budaya)
Dari data yang didapatkan tersebut, maka desainer dapat
melakukan evaluasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, terhadap
produknya
Predictive Evaluation
Didasarkan pada pengalaman seorang ahli dalam menghadapi
user, dan biasanya hal ini dijadikan patokan untuk memprediksi masalah-masalah
penggunaan sebuah produk
Keuntungan evaluasi ini:
ü
User yang diinginkan tidak perlu untuk
dihadirkan
ü
Proses pembuatannya relatif cepat, murah, dan
cukup disukai oleh perusahaan
TEKNIK-TEKNIK EVALUASI
ü
Observing users
ü
Asking users their opinions
ü
Asking experts their opinions
ü
Testing user’s performance
ü
Modeling users’ task performance to predict the
efficacy of a user interface
Hubungan Antara
Paradigma dan Teknik Evaluasi
Skala Likert
1.
Merupakan suatu skala yang cukup banyak
digunakan untuk melakukan evaluasi
2.
Ukuran skala mulai dari 4 hingga 7
3.
Ukuran 4 (1 = sangat buruk, 2 = buruk, 3 =
bagus, 4 = sangat bagus)
4.
Ukuran 5 (1 = sangat buruk, 2 = buruk, 3 =
netral, 4 = bagus, 5 = sangat bagus)
5.
Ukuran 7 (1 = sangat buruk, 2 = buruk, 3 = agak
buruk, 4 = netral, 5 = agak bagus, 6 = bagus, 7 = sangat bagus)
6.
Penelitian umumnya menggunakan 5 skala
Evaluasi memiliki tiga tujuan utama, yaitu :
1. 1. Melihat seberapa jauh system berfungsi
Mencakup kesesuaian penggunaan system
terhadap harapan user pada tugas tersebut.
Evaluasi pada tahap ini meliputi
pengukuran unjuk kerja dari user pada system, untuk melihat keefektifan system
dalam mendukung tugas.
2. Melihat efek interface bagi pengguna
Mencakup aspek dari kemudahan system
dipelajari, daya guna dan perilaku user. Penting
juga untuk mengidentifikasi
area desain yang berlebih dari user dengan menggunakan
sejumlah informasi.
3. 3. Mengidentifikasi problem khusus yang
terjadi pada system
Ketika penggunaan suatu konteks memberikan
hasil yang tidak diinginkan, atau terjadi
kekacauan di antara user. Tujuan ini
merupakan aspek negatif dari desain.
0 komentar:
Posting Komentar